Home

Kamis, 28 Januari 2010

TIPS BIAR SUKSES DI SEKOLAH

Banyak remaja yang sulit dan kurang senang belajar . Eits , jangan kuatir edisi ini editor akan memberikan TIPS-TIPS jitu yang akan membuat mu semangat belajar ! caio gals , !

BIAR SUKSES DI SEKOLAH :
Ketahui deadline tugas-tugas mu .
Buat kalender tugas sekolah mu tahapan demi tahapan hingga batas waktu terakhir (deadline)
Masukkan kegiatan-kegiatan sosialmu ke dalam kalender itu .
Pahami setiap tugas dan tujuannya .
Aturlah ruang belajarmu agar tetap tenang .
Atur dengan baik waktu istirahatmu .Belajar terlalu lama tanpa istirahat itu juga enggak baik , lho .
Jangan tunda untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah mu sampai menit-menit terakhir karena kalau itu terjadi , pikiranmu akan terlalu tegang untuk dapat focus mengerjakan tugas itu hingga hasilnya enggak akan memuaskan .
Jangan mengerjakan PR kelewat malam atau di tempat tidur .
Jangan biarkan dirimu bosan temukan hal yang menarik dari setiap tugas yang sedang kamu kerjakan .Jika kamu mengalami kebosanan tidak dapat di tundukkan ,berarati ada yang salah dalam cara belajarmu .

Mungkin beberapa TIPS itu dapat membuatmu semangat untuk meraih prestasi gemilang . Tunjukkan gals, bahwa dirimu BISA !

Minggu, 10 Januari 2010

Study Tour Djogja - Bali By : Andis IX.6 Tahun 2009/2010

Pada Jumat pagi, 11 Desember 2009 lalu saya beserta rombongan SMPN 1 Kuta selatan dalam rangka Study Tour, berangkat dari sekolah menuju Yogyakarta menggunakan tiga buah bus. Tepatnya di bus tiga saya beserta teman-teman bersuka ria selama lima hari tersebut. Perjalanan jauh kami tempuh selama tiga jam untuk sampai di Rambutsiwi untuk melakukan persembahyangan sejenak sebelum menyebrang ke Pulau Jawa.
Sebelum menyebrang, pada siang tersebut kami makan siang di rumah makan Ibu Lina yang menyediakan makanan khas Jembrana, bali yakni Ayam Be Tutu. Setelah makan, kami langsung menuju Pelabuhan Gilimanuk. Kurang lebih empat puluh lima menit kami mengapung di atas laut menggunakan kapal Ferry besar. Tentunya sangat senang karena naik kapal Ferry ini adalah pengalaman pertama saya keluar dari Pulau Bali, apalagi tanpa mabuk laut.
Sesampainya di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur Bus kami tiba-tiba dimasuki oleh pengamen yang lalu lalang disekitaran Pelabuhan. Merekapun menyanyi menghibur serta mendoakan kami agar selamat sampai tujuan. Tak sedikit dari kami memberikan seperak dua perak uang receh. Namun, perjalanan jauh baru dimulai. Setengah hari di dalam bus, kami akhirnya sampai di di Lumajang. Disini kami akan melakukan persembahyangan kembali di salah satu Pura Hindu yang terdapat di Pulau jawa ini. Namun, sebelum sembahyang kami ditawari untuk mandi di rumah warga. Karena setengah hari di dalam bus, tentu kami menerima tawaran mandi tersebut agar tidak bau. Hanya dua ribu rupiah untuk segarnya mandi di malam hari itu.
Setelah rapi dengan pakaian adat, kami pun langsung berjalan kaki menuju Pura Lumajang tersebut. Sesempainya di Pura, kami melihat teman-teman dari SMPN 3 Denpasar yang hendak melakukan Persembahyangan juga. Sadar dengan berbeda tujuan, kami pun segera sembahyang. Setelah sembahyang, kami makan malam di rumah makan di sekitaran Pura.
Tidak terlalu lama untuk makan malam, kami langsung beranjak meninggalkan Lumajang untuk melanjutkan perjalanan. Kami bermalam di tengah bus yang dikemudikan oleh sopir dan kernet yang tidak kenal lelah terus mengendarai bus untuk menuju tujuan. Paginya, kami berhenti sejenak di sebuah Restoran yang lengkap difasilitasi dengan tempat MCK. Setelah mandi, kami langsung makan pagi di Restoran tersebut.
Siang harinya, kami telah sampai di Perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum menuju Candi Prambanan kami makan siang sejenak di Restoran. Dalam perjalanan menuju Prambanan, kami di temani oleh seorang Guide yang akan menemani perjalanan kami selama di Yogyakarta. Sesampainya di Prambanan kami langsung menuju Candi-candi yang sedang diperbaiki setelah rusak karena goncangan gempa tiga tahun lalu dan beberapa bulan lalu. Di sana kami sangat terpukau dengan kemegahan Candi yang sangat indah. Ada satu mitos unik yang kami ketahui yakni barang siapa yang berpacaran di kawasan Candi ini, niscaya hubungan meraka akan segera berakhir.
Sambil mengelilingi Candi Prambanan ini kami di jelaskan sejarah dan mitos Candi ini oleh guide. Setelah puas mengelilingi Candi, kami foto-foto bersama di kawasan Candi Prambanan ini.
Setelah puas berjalan-jalan di Candi Prambanan, kami langsung menuju hotel tempat kami menginap pada sore harinya. Kami langsung check in untuk menginap di hotel yang bernama Surya Putri yang cukup bagus untuk anak remaja sekelas kami. Setiap kamar dihuni dari empat hingga lima anak. Walau sangat penuh sesak, kami tidak mengeluh karena disinilah letak ke seruanya.
Malampun tiba, kami makan malam di hotel. Setelah kenyang makan, tiba saatnya waktu bebas. Kami pun menyiapkan peralatan-peralatan untuk jalan-jalan esok hari. Saya (Andis) bermalam di hotel ini dan sekamar dengan Dode, Eka, Dek Indra, dan Adi.
Hari telah pagi. Kamipun ‘hom pim pah’ untuk menentukan urutan mandi. Nasib sial menimpa saya, saya mendapat urutan mandi paling terakhir. Setelah Sarapan, sebelum kami berangkat ke Borobudur ada kabar buruk yang menyertai teman kami. Dompetnya hilang, dan kemungkinan besar diambil temanya sendiri.
Beranjak dari Kesedihan, kamipun langsung berangkat menuju tempat wisata selanjutnya yakni Candi Borobudur. Candi Budha terbesar di Asia Tenggara dan termasuk tujuh keajaiban dunia. Namun, diperjalan menuju Borobudur kami diberi kabar bahwa ban dari bus satu kempes. Kami yang ada di bus tiga dan bus dua menyamping ke kiri jalan untuk menunggu bus satu selesai diperbaiki. Nasib apes pun juga menyertai kami. Ban dari bus kami terjeblos ke dalam got ketika hendak minggir ke kiri jalan. Lalu semua anak turun dan mendorong bus agar bisa naik ke jalan kembali. Setelah bus satu selesai diperbaiki kamipun melanjutkan perjalanan.
Ada satu kesamaan Bali dengan jawa yang tidak bisa saya dan teman-teman lupakan. Bisa ditebak, suasananya yang tak jauh berbeda dengan Bali, hampir seluruh anak bergumam mengeluh kepanasan. Untungnya, saya sudah menyiapkan topi untuk di pakai setiap saat diperlukan.
Walau begitu saya sangat bangga bisa datang langsung menuju Candi Borobudur ini. Tak kalah dengan Candi Prambanan, Borobudurpun memiliki mitos yang sangat dipercayai para pengunjung. Yakni bila kita bisa menyentuh jari manis atau lutut dari patung Budha yang terdapat didalam stupa, dan meminta permohonan, kelak permohonan tersebut akan terkabul. Saya pun ikut mencoba. Hasilnya, saya bisa menyentuh jari manis patung Budha tersebut walau menggunakan tangan kiri saya.
Setelah puas berfoto dan berkeliling Candi, kamipun langsung pergi menuju Toko yang terkenal dengan baju-baju uniknya, yakni Dagadu. Tak heran harganya sangat mahal, walu begitu saya menyempatkan membeli sebuah baju yang sangat menarik hati saya. Sebelum kembali ke hotel, Kami berwisata ke tempat pembuatan Perak di salah satu desa di Yogyakarta dan kami juga jalan-jalan ke pantai Parang Tritis. Di pantai ini pun tak luput dari mitos kepercayaan warga setempat, adalah bila ada orang yang berani menggunakan pakaian berwarna Hijau atau Kuning, akan hilang ditangakap oleh Ratu laut selatan Nyi Roro Kidul. Namun, tak sedikit orang yang mengacuhkan mitos tersebut.
Haripun menjelang Sore, kami langsung menuju tempat penjualan oleh-oleh murah meriah di Yogyakarta ini. Yakni Malioboro, namun nasib buruk kembali menimpa saya. Uang khusus untuk membeli oleh-oleh tertinggal di hotel. Tak pikir panjang teman baik saya yang bernama Segara meminjamkan saya uangnya kepada saya dan menyuruh saya untuk mengembalikanya nanti di hotel. Hati sayapun sedikit lega dan bersyukur bisa memiliki teman sebaik Segara ini. Hamper Semua sanak saudara dan teman-teman saya sempatkan untuk membelikanya oleh-oleh khas yogya.
Setelah lelah berkeliling di tengah hiruk pikuk kota Yogyakarta, kamipun langsung menuju Restoran untuk makan malam dengan suasana berbeda dengan santapan makan malam di hotel. Setelah makan malam kami langsung kembali ke Hotel untuk mandi dan Berkemas untuk check out dari hotel besok pagi.
Pagi harinya, kembali nasib buruk menyertai kami. Karena kelelahan jalan-jalan kemarin, kami bangun kesiangan dan terkejut setelah melihat teman-teman lain yang sudah rapi. Lucunya, untuk mengatasi hal ini, Kami yang berada di kamar nomor 110 ini mandi berdua di satu kamar mandi. Untung kami cepat bertindak, kami jadi tak tertinggal teman untuk sarapan. Setelah Sarapan kami meninggalkan hotel dan langsung menuju Keraton Yogya, di tempat ini dipenuhi benda-benda sejarah. Setelah puas melihat-lihat dan berfoto di Keraton Yogya kami makan siang di Restoran. Sebelum meninggalkan kota Yogyakarta, kami berbelanja oleh-oleh makanan khas Yogya di toko yang bernama Djava. Sayapun membeli makanan khas yogya seperti geplak, bakpia, dodol dan lain-lain.
Ada satu kegembiraan yang mendatangi teman saya yakni Deni yang berulang tahun pada hari itu. Diapun diberikan diskon oleh toko Djava tersebut. Setelah puas berbelanja, guide yang menemani kami keliling kota Yogyapun meninggalkan bus kami karena kami akan pulang ke Bali. Malam harinya kami kembali makan di rumah makan yang menyediakan Rawon dan Soto. Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan. Kamipun bermalam dan tidur di bus seharian hingga sampai kembali di Pelabuhan Ketapang. Setelah menyebrang dan sampai di bali, kami sarapan pagi di restoran lagi. Setelah semua sudah selesai makan, kami berangkat menuju sekolah selama empat jam.
Akhirnya kami sampai di Sekolah dengan selamat walau kelelahan. Namun ada satu kesialan lagi yang menimpa saya ketika sampai dirumah. Ternyata oleh-oleh empat bungkus dodol yang saya beli khusus untuk teman sekelas tertinggal di tas Eka, teman sekamar saya. Untung besoknya dikembalikan walau hanya dua bungkus. Pengalaman pertama keluar Bali ini sangat menyenangkan dan membanggakan bagi saya walaupun dipenuhi berbagai suka duka. Sekian laporan singkat untuk Study Tour Yogyakarta – Bali dari saya. Terima kasih telah membaca dan mohon maaf bila ada kata-kata saya yang kurang berkenan di hati anda.